Sebuah judul yang extrim kalau kita membacanya. apa-apaan ini, tidak sopan, tidak bermoral dan banyak lagi kata-kata yang muncul, entah apalagi. Cuma mari kita simak dulu maksudnya.
Masyarakat sekarang tidak aneh lagi mendengar istilah politik. Dari yang anak kecil sampai orang yang sudah hampir masuk liang kubur sudah biasa mendengar kata-kata ini. Dari pagi sampai pagi lagi berita di media massa tidak jauh dari membahas permasalahan yang berhubungan dengan kata-kata ini. Kalau ditanya apa itu politik? Mereka kebanyakan mengatakan politik itu busuk, politik itu kotor, politik itu bangsat! Ya, tidak salah juga mereka berfikiran seperti itu, karena apa yang mereka lihat, mereka rasakan dalam kehidupan sehari tidak jauh dari istilah di atas. Saling menjatuhkan, saling sikut menyikut dan tidak ada yang namanya kawan dalam dunia ini yang ada hanya kesamaan kepentingan. siapapun yang ada di dalam lingkaran persamaan kepentingan itulah kawan, walaupun mereka satu keluarga. Sungguh Ironis.
Perlu kita luruskan dalam pembahasan mengenai politik, secara tujuan politik adalah baik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih sesuatu (kekuasaan) secara Konstitusional (berdasarkan hukum negara) maupun nonkonstitusional. Jadi bisa dikatakan kita tanpa kita sadari sudah menjalani prinsip politik dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari bayi sampai ajal menjemput kita, politik tidak bisa lepas dari kehidupan ini. Dari bayi kita sudah menerapkan prinsip politik untuk mencapai keinginan kita, contoh mau nyusu, kita sudah mempunyai strategi politik yaitu menangis.
Bayangkan saja dari sejak kita lahir sudah menerapkan sistem politik sederhana. jadi tidak bisa kita bilang politik itu hanya untuk orang-orang tertentu saja. Semua orang berpolitik, cuma bedanya caranya saja yang beda.
kita kembali kepermasalahan sebelumnya, dimana salahnya politik itu? Kesalahan politik itu terjadi pada pelaku yang menjalankan sistem politik itu sendiri, bukan politiknya. Ibaratnya politik itu adalah kendaraan, ya orang-orang yang diatas kendaraan itulah mengendalikan kemana arah kendaraan tersebut. Kalau dibawa dengan baik, bagus semuanya. Tapi kalau dibawa dengan serampangan, walaupun tujuan baik ya hasilnya serampangan, bisa-bisa terjadi eksiden.
Politik yang dijalankan oleh orang yang memang mendedikasikan diri mereka untuk mencapai sebuah tujuan dengan berbagai cara dan strategi. Politik seperti ini lebih dikenal dengan politik praktis. politik praktis di sini adalah terbatas pada politik penyelenggaraan pemerintahan/negara. Tentu, definisi politik bukan hanya terbatas pada sektor itu.
Masyarakat banyak yang kecewa dengan para politikus yang diharapkan bisa membawa negara ke jalan yang lebih baik. Para Praktisi ini mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan bersama. Entah apa yang ada dipikiran mereka, sehingga menelantarkan kepentingan rakyat demi kepentingan ambisi mereka. rakyat sudah menjerit dan terkapar dihantam polemik negara yang semakin hari semakin tidak jelas. apakah ini yang diharap para orang-orang pintar kita. Entahlah. Harapan hanya satu, semoga polemik ini selesai dan mereka sadar kalau mereka menjadi ujung tobak yang diharapkan oleh rakyat dan bisa mengemban serta menjalankan amanat rakyat ini sebaik mungkin.
Bayangkan saja dari sejak kita lahir sudah menerapkan sistem politik sederhana. jadi tidak bisa kita bilang politik itu hanya untuk orang-orang tertentu saja. Semua orang berpolitik, cuma bedanya caranya saja yang beda.
kita kembali kepermasalahan sebelumnya, dimana salahnya politik itu? Kesalahan politik itu terjadi pada pelaku yang menjalankan sistem politik itu sendiri, bukan politiknya. Ibaratnya politik itu adalah kendaraan, ya orang-orang yang diatas kendaraan itulah mengendalikan kemana arah kendaraan tersebut. Kalau dibawa dengan baik, bagus semuanya. Tapi kalau dibawa dengan serampangan, walaupun tujuan baik ya hasilnya serampangan, bisa-bisa terjadi eksiden.
Politik yang dijalankan oleh orang yang memang mendedikasikan diri mereka untuk mencapai sebuah tujuan dengan berbagai cara dan strategi. Politik seperti ini lebih dikenal dengan politik praktis. politik praktis di sini adalah terbatas pada politik penyelenggaraan pemerintahan/negara. Tentu, definisi politik bukan hanya terbatas pada sektor itu.
Masyarakat banyak yang kecewa dengan para politikus yang diharapkan bisa membawa negara ke jalan yang lebih baik. Para Praktisi ini mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan bersama. Entah apa yang ada dipikiran mereka, sehingga menelantarkan kepentingan rakyat demi kepentingan ambisi mereka. rakyat sudah menjerit dan terkapar dihantam polemik negara yang semakin hari semakin tidak jelas. apakah ini yang diharap para orang-orang pintar kita. Entahlah. Harapan hanya satu, semoga polemik ini selesai dan mereka sadar kalau mereka menjadi ujung tobak yang diharapkan oleh rakyat dan bisa mengemban serta menjalankan amanat rakyat ini sebaik mungkin.