Selasa, 05 Januari 2016

Menanam dan menuai...

MENANAM DAN MENUAI...
https://mametsaru.files.wordpress.com/2013/02/menanam-menuai.png
Apa yang kita pikirkan ketika melihat orang yang beruntung atau sedang sial. Melihat orang yang sedang beruntung mendapat hadiah atau melihat keluarga kecil yang sederhana, tapi bahagia dan saling memperhatikan satu sama lain, kita akan berkata dalam hati "sungguh beruntungnya dia, kapan aku bisa seberuntung dia ya?". Kalau melihat orang sedang sial, sudah jatuh kegot, ada banyak taik lagi didalamnya atau melihat orang kaya dengan harta berlimpah, cuma keluarganya berantakan dan tidak terurus, hati berkata "aduh kasihan dia, semoga aku tidak seperti dia".

Ada beberapa keadaan yang membuat kita harus merenungkan keadaan yang di atas. Apa yang telah mereka lakukan sebelum mereka mengalami kejadian-kejadian tersebut. Sebagaimana kata pepatah orang tua kita, "Apa yang kita Tanam, itulah yang akan kita tuai". Harus kita percayai itu semua, karena dunia ini seimbang. Baik yang kita lakukan, baik yang kita dapat. Buruk yang kita lakukan, buruk juga yang kita dapat.


Ibarat kita menanam padi, tanahnya kita bajak dengan baik, airnya kita siapkan dengan baik, benihpun kita pilih yang baik. lalu kita tanam, kita jaga dari hama dan kerusakan. hasil yang kita dapatkan adalah padi yang bagus yang sesuai dengan apa yang kita inginkan mungkin lebih. 


Tapi kita tanam padi, nanti padi yang kita harapkan hasilnya bagus, cuma bajakan tanahnya serampangan, airnya terkadang ada, terkadang tidak, benih yang dipilih yang sembarangan saja, yang penting benih padi. Lalu ditanam, dijaga setengah hati, ada hama dan penyakit tidak dihiraukan. Apa yang terjadi, hasil yang diinginkan kurang memuaskan.

Gambaran di atas adalah gambaran kehidupan kita juga sebagai manusia. Cuma kita sering lupa dan sering mengabaikan alias cuek. Karena kita terlena dengan kehidupan ini, tanpa ada perenungan yang lebih dalam apa yang telah kita lakukan. Terlalu sombong untuk mengakuinya, kalau sudah kejadian pada diri kita, baru penyesalan yang datang. 

Untuk itu, kita harus mewanti-wanti diri kita untuk melakukan yang baik-baik agar terhindar dari kesialan. Keberuntungan selalu menyertai diri kita kemanapun dan dimanapun kita berada. Terkadang kesombongan diri yang membuat kita lari dari keadaan yang seharusnya kita lakukan yang menumbuhkan sikap egois yang merugikan diri sendiri. 

Semoga kita menjadi orang yang selalu beruntung di dunia maupun di akhirat nanti dan dijauhkan dari kesialan... aamiin



1 komentar: