Kamis, 05 Mei 2016

SOPAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN



Adat atau adab sangatlah penting di dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi kita yang hidup di Indonesia. Semua diatur sesuai dengan sedetailnya. mulai dari kita bangun sampai kita tidur lagi. Ada aturan yang tidak tertulis yang menuntun kita dalam beraktifitas. Begitulah orang tua kita dahulu memberikan petunjuk agar kehidupan kita ini enak dan nyaman dalam menjalaninya. Sebagaimana pepatah Minangkabau "Baiak karano budi, Indah karano baso" maksudnya baik tidaknya seseorang bukan dari harta fisik mereka, tapi karena budi pekerti mereka. Indahnya hidup dilihat bahasa yang sampaikan. Begitupun pepatah jawa "Ajining diri dumunung ana ing lathi, ajining raga ana ing busana", artinya nilai diri terletak pada mulut, nilai fisik terletak pada pakaian. banyak pepatah orang tua kita yang mengajarkan tetang adab.

Namun sekarang adab tersebut sudah banyak disepelekan oleh masyarakat kita sendiri, apalagi generasi mjda kita sekarang. Salah satunya adalah adab sopan santun. Pengaruh globalisasi yang mempengaruhi pola pikir masyarakat kita. Pengaruh ini masuk dari segala penjuru, seperti media massa, media sosial, dari sikap orang terkenal yang jadi panutan masyarakat dan banyak lagi. Sehingga mengikis perlahan-lahan sikap yang selalu dijaga secara turun temurun oleh orang tua kita. Banyak kita temui contohnya sekarang di dalam masyarakat kita bagai adab ini diabaikan. Petuah dan nasehat Orang tua yang tidak dihiraukan oleh anak, sampai ada juga yang melawan terhadap nasehat tersebut. "Ini kehidupanku, ngapain juga kalian mengatur aku!" seolah seperti itu yang dipikirkan oleh mereka.

Adab adalah bagaimana cara bersikap seseorang. Sopan adalah tatakrama yang baik atau halus dan santun adalah sabar atau legowo dan tenang. Ini adalah sebuah nilai mati yang tidak bisa tergantikan oleh sikap yang lain. Dari keadaan ini, kita akan dinilai baik buruknya oleh orang lain. Bagaimanapun niat, baik yang akan kita sampaikan, cuma kalau cara penyampaiannya tidak baik, ya hasilnya tidak baik. karena itu jagalah selalu sikap ini. Baik ke anak kecil apalagi orang yag lebih pada kita. Jangan sepelekan hal ini. 

Agama manapun sangat menjunjung tinggi adab ini. Tidak ada agama yang mengajari umatnya serampangan dalam bersikap. Ingat, agama diturunkan untuk mengubah sikap manusia agar lebih baik dan diangkat harkat dan martabat manusia menjadi lebih baik. Jangan kita kita kembali menjadi manusia bar-bar yang tidak mempunyai agama, yang mempunyai fikiran dan hati nurani cuma tidak pakai. Hanya memakai logika tanpa memikirkan hal-hal yang diluar logika. Karena dunia ini bergerak tidak berdasarkan logika saja, ada hal-hal yang diluar nalar tapi itu ada.

Baiknya sebuah negara, tergantung bagaimana masyarakatnya bersikap. Jangan karena menyepelekan masalah kecil ini, negara menjadi kacau dan hancur. Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Baik dihentikan dari sekarang, dari pada kalau sudah terjadi kita hanya bisa menyesali. Pikirkan lagi, kenapa orang tua kita mewariskan ilmu, salah satunya adab dan tatakrama, bukan harta yang melipah untuk generasi penerus ini. karena kalau harta bisa habis, kalau ilmu tidak.

Semoga ini bisa menjadi renungan kita bersama, agar kita lebih baik dan berjaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar